Nama
ilmiah Jagung adalah Zea mays L.
Jagung adalah sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan. Selain
itu, jagung juga menjadi sumber pangan alternative di Amerika Serikat. Bahkan
jagung menjadi pangan pokok di Madura dan Nusa Tenggara. Banyak yang bisa
dimanfaatkan dari buah jagung.
Bulir-bulir
jagung bisa dijadikan sumbur pangan kaya karbohidrat dengan diolah menjadi
tepung (tepung maizena), diambil minyaknya, sebagai bahan baku untuk industri,
atau langsung dimakan dengan direbus atau dibakar. Kemudian tongkol jagung juga
bisa dimanfaatkan sebagai campuran pakan ternak, karena tongkol jagung kaya
akan pentosa yang banyak dipakai sebagai bahan baku membuat furtural.
3
jenis-jenis jagung yang ada di indonesia. Yuk Kita Simak !!
1. Jagung Komposit
Jagung
komposit merupakan varietas yang benihnya diambil dari pertanaman sebelumnya,
atau dapat dipakai terus-menerus dari setiap pertanamannya dan belum tercampur
atau diserbuki oleh varietas lain. Jenis jagung ini biasa ditanam oleh petani
pada jaman tradisional zaman dulu dan sekarang sudah jarang digunakan.
Keunggulan
jenis jagung komposit ini adalah umurnya yang pendek, tahan hama penyakit,
tidak menimbulkan ketergantungan dan bisa ditanam secara berulang-ulang.
Kekurangan jenis jagung komposit adalah kapasitas produksi rendah, hanya
sekitar 3-5 ton per hektar. Contoh dari varietas jagung komposit adalah Arjuna,
Bisma, Gajah Mas, dan Genjah Rante.
2. Jagung Hibrida
Jagung
hibrida merupakan varietas jagung yang proses pembuatannya dengan cara
pemuliaan dan penyilangan antara jagung induk jantan dan jagung induk betina
yang menghasilkan jagung jenis baru. Jenis ini nantinya yang akan memiliki
sifat keunggulan dari kedua induknya. Keunggulan jenis jagung varietas hibrida
adalah kapasitas produksinya tinggi, bisa mencapai sekitar 8-12 ton per hektar.
Namun
varietas ini juga memiliki kekurangan, yaitu harganya yang mahal, bisa mencapai
20 kali sampai 40 kali lipat dari harga jagung konsumsi. Selain itu, varietas
ini tidak bisa diturunkan lagi sebagai benih karena produksi akan turun
mencapai 30%, serta menimbulkan ketergantungan bagi petani karena jagung tidak
bisa ditanam lagi.
Hama
yang sering menyerang adalah penggerek batang/daun. Pengendalian yang bisa
dilakukan dengan diberi insektisida yang sistemik karena ketika diberikan akan
terserap dan nantinya akan mengalir di seluruh jaringan tanaman, sehingga hama
yang makan tanmana akan mati.
Insektisida
yang bisa digunakan misalnya Furadan 3G. Contoh dari varietas jagung hibrida
adalah Pioner dan BISI, yang umumnya sudah bersertifikat dan di setiap daerah
sudah ada. Biasanya benih juga sudah dibubuhi fungisida yang berfungsi untuk
melindungi tanaman dari berbagai penyakit.
3. Jagung Transgenik
Jagung
transgenik merupakan varietas jagung yang proses pembuatannya dengan cara
menyisipkan gen dari makhluk hidup atau non-makhluk hidup yang hasilnya nanti
diharapkan jagung itu bisa tahan penyakit, tahan hama atau juga tahan obat
kimia, sehingga tanaman itu menjadi tanaman super. Varietas ini memiliki keunggulan
kapasitas produksinya besar sekitar 8-10 ton per hektar, tahan penyakit, tahan
hama tertentu, dan tahan obat kimia.
No comments:
Post a Comment