December 20, 2018

Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Jagung


Secara umum tanaman jagung mempunyai pola pertumbuhan yang sama. pertumbuhan jagung dapat dikelompokkan ke dalam tiga tahap yaitu (1) fase perkecambahan, (2) fase pertumbuhan vegetatif, dan (3) fase reproduktif. Fase perkecambahan yaitu saat proses imbibisi air yang ditandai dengan pembengkakan biji sampai dengan sebelum munculnya daun pertama. Perkecambahan benih jagung terjadi ketika radikula muncul dari kulit biji. Benih jagung akan berkecambah jika kadar air benih pada saat di dalam tanah meningkat lebih dari 30%.. Perkecambahan terjadi 4-5 hari setelah tanam. 


Fase pertumbuhan vegetatif yaitu fase mulai munculnya daun pertama yang terbuka sempurna setelah perkecambahan sampai sebelum keluarnya bunga jantan (tasseling) dan sebelum keluarnya bunga betina (silking). Proses fotosintesis tanaman berjalan dengan kapasitas tinggi pada fase pertumbuhan vegetatif ini. Tanaman tumbuh dengan cepat dan akumulasi bahan kering meningkat dengan cepat. Kebutuhan hara dan air relatif sangat tinggi untuk mendukung laju pertumbuhan tanaman. Adanya kekurangan hara dan kekeringan dapat menghambat pertumbuhan dan potensi hasil. Tanaman sangat sensitif terhadap cekaman kekeringan dan kekurangan hara. Kekeringan dan kekurangan hara sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tongkol.  Kekurangan hara dan kekeringan dapat mempengaruhi jumlah pembentukan biji dan tongkol. Kekeringan pada fase ini juga akan memperlambat munculnya bunga betina (silking).

Fase reproduktif yaitu fase pembungaan sampai masak fisiologis. Fase  berbunga jantan (tasseling) terjadi pada tanaman jagung kisaran umur 45-52 hst yang ditandai dengan terbentuknya cabang terakhir dari bunga jantan sebelum kemunculan bunga betina (silk/ rambut tongkol).  Tahap  silking diawali oleh munculnya rambut dari dalam tongkol yang terbungkus kelobot, terjadi sekitar 2-3 hari setelah  tasseling. Penyerbukan (polinasi) terjadi ketika serbuk sari yang dilepas oleh bunga jantan jatuh menyentuh permukaan rambut tongkol yang masih segar, dan diperlukan waktu  sekitar 24 jam untuk serbuk sari mencapai sel telur (ovule), di mana pembuahan (fertilization) akan berlangsung yang diikuti dengan terbentuknya bakal biji. Rambut tongkol muncul dan siap diserbuki selama 2-3 hari. Rambut tongkol tumbuh memanjang 2,5-3,8 cm/hari dan akan terus memanjang hingga diserbuki. Bakal biji hasil pembuahan tumbuh dalam suatu struktur tongkol memiliki warna putih pada bagian luar biji dan bagian dalam biji berwarna bening serta mengandung sangat sedikit cairan. Pengisian biji semula dalam bentuk cairan bening, berubah seperti susu. Akumulasi pati pada setiap biji sangat cepat, warna biji sudah mulai terlihat (bergantung pada warna biji setiap varietas), dan bagian sel pada endosperm sudah terbentuk lengkap. Kekeringan pada fase ini menurunkan ukuran dan jumlah biji yang terbentuk. Tanaman jagung memasuki tahap masak fisiologis 55-65 hari setelah  silking. Pada tahap ini, biji-biji pada tongkol telah mencapai bobot kering maksimum. Lapisan pati yang keras pada biji telah berkembang dengan sempurna dan telah terbentuk pula lapisan absisi berwarna coklat atau kehitaman.

Pembentukan lapisan hitam (black layer) berlangsung secara bertahap, dimulai dari biji pada bagian pangkal tongkol menuju ke bagian ujung tongkol. Pada varietas hibrida, tanaman yang mempunyai sifat tetap hijau (stay green) yang tinggi, kelobot dan daun bagian atas masih berwarna hijau meskipun telah memasuki tahap masak fisiologis. Kadar air biji berkisar 30-35%.

No comments: