December 21, 2018

Tanaman Anggrek : Hama dan Penyakit Yang Perlu Diketahui


Timbulnya hama dan penyakit pada anggrek disebabkan oleh banyak factor. Antara lain disebabkan oleh iklim yang menunjang berkembang biaknya hama dan penyakit itu. Bisa juga faktor biologis hewan-hewan itu sendiri. Pada masa tertentu, setelah dewasa dan kawin mereka segera menaruh telur pada tanaman. Ini merupakan faktor luar yang tidak bias kita ubah. Paling banter kita hanya bisa mengekang perluasannya agar tidak merugikan.



Sedangkan yang merupakan faktor intern yaitu yang disebabkan oleh kesalahan pemilik anggrek sendiri meliputi cara penanaman, kebersihan lingkungan dan perawatan yang kurang teliti. Untuk mengatasi ketidakramahan alam, misalkan hujan dan panas matahari, bisa dengan jalan membuat naungan dari plastic gelombang. Sedangkan untuk mengurangi teriknya matahari, boleh merentangkan kawat kasa atau jala plastic di atas kumpulan tanaman.

tu sudah cukup bagi kesehatan anggrek, paling tidak mereka memperoleh iklim yang sesuai dengan apa yang dituntut, sehingga anggrek yang cocok di daerah sejuk misalnya akan bisa juga di tanam di daerah dataran rendah semisal Jakarta atau Semarang.

Kalau kebun kelewat lembab, terutama di musim hujan, pot anggrek boleh diikat kawat kemudian digantung. Dengan demikian pot itu terhindar dari berbagai hama yang menyukai iklim lembab. Sebaliknya kalau cuaca begitu kering sampai tanaman kurang segar, kita bisa mengatasinya dengan menyediakan bak air di bawah rak pot anggrek. Air yang menguap ke atas membuat suasana lembab. Dan ini adalah hama dan penyakit yang biasanya menyerang tanaman anggrek. 


1. Hama Pada Anggrek
Hama yang dapat menyerang tanaman anggrek antara lain:
a. Kutu perisai dapat dikendalikan dengan menggosok air sabun dan kapas;
b. Semut dapat dikendalikan dengan merendam pot dalam air;
c. Belalang dapat dikendalikan dengan menyemprotkan insektisida;
d. Trips dapat dikendalikan dengan menyemprot pot dengan insektisida;
e. Kutu babi dapat dikendalikan dengan merendam pot anggrek;
f. Keong dapat dikendalikan dengan mengambil dan memakai insektisida;
g. Red spinder dapat dikendalikan dengan mengambil dengan isolatip
kemudian dibakar dan menggunakan insektisida;
h. Kumbang dapat dikendalikan dengan menyemprot insektisida sistemik;
i. Ulat daun dikendalikan dengan dibunuh dan menggunakan insektisida serta
j. Kepik dapat dikendalikan dengan menyemprotkan insektisida.

2. Penyakit Pada Anggrek
Penyakit yang dpat menyerang tanaman anggrek antara lain:
a. Penyakit buluk dapat dikendalikan dengan mensterilkan tanaman;
b. Penyakit rebah kecambah dapat dikendalikan dengan membuang dan
membakar bibit yang sakit sampai musnah;
c. Penyakit bercak hitam dapat dikendalikan dengan memotong bagian sakit;
d. Penyakit busuk akar dapat dikendalikan dengan memotong bagian tanaman
yang sakit;
e. Penyakit layu dapat dikendalikan dengan membuang bagian sakit;
f. Penyakit busuk dapat dikendalikan dengan memotong bagian tanaman sakit;
g. Penyakit busuk lunak dapat ditanggulangi dengan memotong bagian
tanaman yang sakit;
h. Penyakit bercak bercincin dapat dicegah dengan membuang bagian tanaman
yang sakit serta menstrerilkan semua alat potong;
i. Penyakit Cymbidium dapat dicegah dengan membuang bagian tanaman
yang sakit serta mensterilkan segala alat yang dipakai dan
j. Penyakit busuk hitam dapat dikendalikan dengan menyemprot fungisida.
 


No comments: