Durio zibethinus Murr.
adalah salah satu spesies tanaman durian yang paling banyak dikenal dan
dibudidayakan orang di Indonesia. Tanaman durian diklasifikasikan dalam kelas
Dicotyledonae (biji berkeping dua) digolongkan pada ordo Bombacales dan Famili
Bombacaceae, serta termasuk dalam genus Duri. Tanaman durian dapat diperbanyak
dengan dua cara yaitu dengan perbanyakan vegetatif dan generatif. Perbanyakan
vegetatif yaitu menggunakan materi yang berasal dari bagian tanaman selain
biji.
Sedangkan,
perbanyakan generatif, yaitu dengan menggunakan biji. Biji buah durian
berbentuk bulat telur, panjang 35-50 cm, diameter 25-35 cm. Lapisan kulit biji
luar (testa) berwarna coklat-kemerahan dan diselubungi selaput biji, dengan
tipe perkecambahan hypogeal . Biji durian yang akan digunakan untuk perbanyakan,
2-3 minggu setelah semai biji akan mengeluarkan akar yang panjangnya ± 3-5 cm dengan
tudung akar langsung masuk ke dalam media. Setelah bibit durian memiliki tinggi
75-150 cm atau berumur 7-9 bulan setelah diokulasi, kondisinya sehat dan
pertumbuhannya bagus dapat dipindah ke lapang.
Cabang
tanaman durian tumbuh mendatar atau tegak dan membentuk sudut yang bervariasi
tergantung pada jenis dan varietasnya. Percabangannya banyak dan membentuk
tajuk mirip kerucut atau segitiga. Letak cabang tanaman durian diatur pada saat
pohon mencapai ketinggian 70-100 cm dari permukaan tanah. Jarak antar cabang diatur
20-40 cm dengan melakukan pemangkasan tajuk. Diharapkan cabang yang telah
dipilih dan dipelihara menjadi tempat keluarnya bunga.
Jika
pohon terlalu rimbun menganjurkan pemangkasan penjarangan tunas model 1-0-1-0-1
yang artinya satu tunas dibiarkan kemudian tunas berikutnya dipangkas dan
begitu seterusnya. Atau model 1-0-0-1-0-0-1 yang berarti satu tunas dibiarkan
dan dua tunas dipangkas dan seterusnya.
Awal Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Durian
Pertumbuhan
vegetatif ialah proses penambahan ukuran dan jumlah organ vegetatif tanaman,
seperti batang dan daun. Awal pertumbuhan vegetatif tanaman dimulai sejak biji
berkecambah ditandai dengan pembukaan tunas dan pembelahan sel dalam jaringan
meristem apikal sampai tumbuh menjadi bibit. Pembelahan sel terjadi merismatis
pada titik tumbuh batang daun ujung akar dan kambium yang ditunjukkan dengan
pertambahan jumlah dan volume.
Pertumbuhan
meninggi dan pembentukan tunas-tunas pucuk mendominasi proses awal pertumbuhan
vegetatif. Pada proses ini membutuhkan air, hormon untuk merentangkan dinding
sel dan tersedianya gula. Pertumbuhan vegetatif ini berlangsung terus sampai
masa berbunga dan atau berbuah yang pertama.
Pada
umumnya tanaman durian diperbanyak secara vegetatif. Bibit durian dari hasil
perbanyakan vegetatif seperti grafting, siap ditanam di lapang setelah berumur
6-18 bulan yang memiliki ciri bidang sambungan berwarna hijau segar, tumbuh
tunas baru pada bagian atas sambungan, tidak adanya hama dan jamur yang
menempel atau bekas serangan hama serta bebas dari penyakit. Menambahkan bibit
durian yang baik, ada keseimbangan antara tinggi tanaman dan jumlah daun. Daun tanaman
durian tersusun secara spiral pada cabang, berbentuk jorong hingga lanset
dengan dimensi 10-15 cm x 3-4,5 cm.
Dasar
daun berbentuk runcing atau tumpul dan ujung daun meruncing. Pada bagian atas
permukaan daun durian terlihat gundul dan mengkilap, sedangkan permukaan daun
bagian bawah berwarna keperakan atau keemasan dengan berambut bintang dan
bersisik. Menambahkan letak daunnya berselang-seling dan pertumbuhannya secara
tunggal. Struktur daun durian agak tebal dengan permukaan daun sebelah atas
berwarna hijau mengkilap dan bagian bawah berwarna coklat atau kuning keemasan.
No comments:
Post a Comment